Kala itu cahaya mentari menyaput alam mayapada
Kita duduk menatap luasnya bentangan langit lepas
Ah, angin itu, kekasih...
Mendesir sejukkan rasa
Bersamanya, pohon-pohon padi dan ranting bambu menari
Seakan mengerti senandung jiwa kita yang sedang dibakar api asmara
Akankah cinta kita bagai angin itu, kekasih...?
Tak pernah berhenti: selalu semilir, mendesir dan mengalir selamanya...!
***4.all.20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar